P
|
upuk
merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk
menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah
unsur hara ke dalam tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun).
Pupuk
mengenal istilah makro dan mikro. Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung
makin beragam dengan aneka merek, kita tidak akan terkecoh. Apapun namanya dan
negara manapun pembuatnya, dari segi unsur yang dikandungnya tetap saja hanya
ada dua golongan pupuk, yaitu makro dan pupuk mikro. Sebagai patokan dalam
membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya.
Untuk
jelasnya, ada baiknya jenis-jenis pupuk dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu.
Ini perlu karena hingga kini jenis pupuk yang beredar di pasaran sudah sangat
banyak. Secara umum pupuk hanya dibagi dalam dua kelompok berdasarkan asalnya,
yaitu :
(1)
Pupuk anorganik seperti urea (pupuk
N), TSP atau SP-36 (pupuk P), KCL (pupuk K), serta
(2)
Pupuk organik seperti pupuk kandang,
kompos, humus dan pupuk hijau
Lantas,
lahirlah pupuk produk baru yang cara pemberiannya lain dari biasanya maka pupuk
pun dibagi lagi berdasarkan cara pemberiannya sebagai berikut :
(1)
Pupuk akar ialah segala pupuk yang
diberikan lewat akar. Misalnya TSP, ZA, KCL, Kompos, pupuk kandang dan Dekaform
(2)
Pupuk daun ialah segala macam pupuk
yang diberikan lewat daun dengan cara penyemprotan. Sampai saat ini
diperkirakan ada banyak jenis pupuk daun yang beredar di pasaran.
Kecuali
pembagian diatas, masih ada lagi pembagian lain dari pupuk ini, yaitu
berdasarkan unsur hara yang dikandungnya. Ada
tiga kelompok pupuk berdasarkan kandungan unsur sebagai berikut;
(1)
Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya
mengandung satu jenis unsur, misalnya urea
(2)
Pupuk majemuk ialah unsur yang
mengandung lebih dari satu jenis unsur, misalnya NPK, beberapa jenis pupuk
daun, dan kompos
(3)
Pupuk lengkap ialah pupuk yang
mengandung unsur secara lengkap (keseluruhan), baik unsur makro maupun mikro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar